Tjokorda Rai Pudak

From the series Revolusi

Sementara pada musim gugur tahun 1946 delegasi Republik dan Belanda sibuk berunding tentang kemerdekaan Indonesia, perjuangan bersenjata tetap berlanjut. Pulau Bali akan tetap setia pada Belanda, pikir pemerintah Belanda. Tetapi juga di sini perjuangan kemerdekaan berlanjut. Rai Pudak adalah salah satu pejuang Bali.

Rai Pudak

Pada awal kemerdekaan Indonesia Tjokorda Rai Pudak adalah pendiri organisasi gerakan perlawanan yang bersimpati terhadap Republik, Angkatan Moeda Sosialis Fighting Lion (AMSFL).

Tjokorda Rai Pudak, 1927, fotografer tak dikenal. Ubud, Gianyar, Bali, Tjokorda Gde Dalem Pudak

Kaart van Java en Bali Kaart van Java en Bali

KESETIAAN

Lama Belanda mengira bahwa Bali akan tetap setia. Sebab kaum ningrat Bali diberi banyak kekuasaan dan penduduk yang sebagian besarnya buta huruf setia kepada kaum ningrat. Meskipun begitu di Bali memang ada dorongan untuk merdeka. Seruan untuk kemerdekaan di pulau ini sama besarnya dengan di tempat-tempat lain di nusantara.

Peta Jawa dan Bali, anonim, 1861

DITANGKAP

Pejuang kemerdekaan Rai Pudak ditangkap pada 1946 atas nama raja Bali setempat dari Gianyar. Raja ini melihat suatu ancaman di dalam perjuangan Pudak untuk revolusi bagi posisi kekuasaannya dan bagi kekuasaan kerajaannya. Demi mempertahankan kekuasaannya raja ini bekerja sama dengan Belanda.

Baju tentara Tjokorda Rai Pudak yang sobek. Ubud, Gianyar, Bali, koleksi Tjokorda Gde Dalem Pudak

DIEKSEKUSI

Pada tanggal 9 Oktober 1946, di dekat kota Bali Ubud, Pudak dieksekusi. Kemeja yang dikenakannya pada saat eksekusi menunjukkan di mana salvo peluru mengenai dirinya. Tjokorda Rai Pudak mencapai usia 42 tahun.

Baju tentara Tjokorda Rai Pudak yang sobek. Ubud, Gianyar, Bali, koleksi Tjokorda Gde Dalem Pudak