Hans van Santen

From the series Revolusi

Pada Juli tahun 1946 Belanda meluncurkan sebuah serangan militer dengan nama sandi ‘Operatie Product’. Itu merujuk pada tujuan utama operasi ini: penaklukan daerah-daerah di Jawa dan Sumatra yang mempunyai nilai ekonomis penting. Hans van Santen berpartisipasi sebagai militer dalam aksi militer ini.

Hans van Santen

Van Santen lahir di Den Haag dalam sebuah keluarga yang berakar di Indonesia. Pada usia 17 tahun, di hari-hari Mei tahun 1945, dia mendaftarkan diri sebagai sukarelawan perang. Sebenarnya dia terlalu muda, tetapi di kartu pendaftaran dia dengan curang menambahkan satu tahun pada umurnya, sehingga dia tampak dewasa.

Hans van Santen, 1945, Fotografer tak dikenal. Koleksi Pribadi

AKSI PEMBERSIHAN

Pada bulan Januari 1946 dia naik kapal untuk perjalanan ke Indonesia. Bersama dengan batalionnya Van Santen berpartisipasi dalam berbagai aksi pertempuran, yang dengan istilah militer Belanda disebut ‘zuiveringsacties’ [aksi pembersihan]. Ini ditujukan untuk tentara Indonesia dan milisi-milisi lokal.

Hans van Santen, dekat Surabaya, 1946. Fotografer tak dikenal. Koleksi Pribadi

TEMAN-TEMAN BERTEMPUR

Selama berbagai aksi ini ada teman-teman bertempur Hans van Santen yang tewas. Seperti misalnya pada tanggal 2 Desember 1946 serdadu Reint Wolf dimakamkan di Medan (Sumatra). Wolf mencapai usia 20 tahun.

Pemakaman serdadu Reint Wolf di Medan, 2 Desember 1946. Fotografer tak dikenal. Koleksi Pribadi

SURAT

Pada awal ‘Operatie Product’ Van Santen bersama dengan batalionnya memasuki daerah pedalaman Medan, di Sumatra. Sebuah daerah yang kaya akan kebun-kebun kelapa sawit dan karet. Waktu operasi dia menulis surat ini kepada orang tuanya. Mesin ketik dan kertas surat mungkin diambilnya dari sebuah perusahaan karet yang diduduki.

Surat Hans van Santen kepada orang tuanya, 28 Juni 1947. Koleksi Pribadi

KEMARAHAN

Di dalam surat kepada orang tuanya Van Santen mengungkapkan kemarahannya atas kekerasan terhadap warga-warga sipil Cina dan tentang taktik bumi hangus dari musuh. Dengan heran Van Santen mencatat bahwa rakyat cepat berteriak lagi: ‘hidup orang Belanda’. Sebagai penutup dia mengeluh: ‘Saya sama sekali tidak mengerti lagi.’

Surat Hans van Santen kepada orang tuanya, 28 Juni 1947. Koleksi Pribadi

MEJA PERUNDINGAN

Aksi militer Belanda membawa akibat bahwa meja perundingan mulai dipertimbangkan lagi. Belanda ditegur keras oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perang kolonial yang menurut Belanda dapat dilancarkan dicela dalam semua nada oleh seluruh dunia.

Hans van Santen, 1945, Fotografer tak dikenal. Koleksi Pribadi